ATTAHIRIYAH
CABANG CIPINANG BESAR
a. Berdirinya Attahiriyah Cabang Cipinang Besar
Masyarakat Islam
di Cipinang Besar Khususnya dan keluarga besar Attahiriyah umumnya tentu tidak
dapat melupakan jasa seorang tokoh Islam Mu’alim Haji Abd. Ghoni, yang telah
dipanggil menghadap Allah tuhan yang Maha Kuasa dengan berdirinya Attahiriyah
Cabang Cipinang Besar, beliaulah yang telah secara tekun membina beberapa
pengajian-pengajian tersebut diasuh oleh murid-murid Mu’alim Haji Abd. Ghoni
sendiri, yang memberikan pelajaran terbatas pada membaca Al-Qur’an, Tauhid dan
dasar-dasar Fiqih.
Dan tahun
setelah wafatnya Mu’alim Haji Abd. Ghoni, keadaan pengajian-pengajian yang
selama ini dibina oleh beliau tampak sangan menurun, bahkan hampir lenyap sama
sekali, terutama sarana pendidikan Agama untuk anak-anak belum ada. Hal ini
sudah barang tentu menimbulkan keprihatinan umat Islam setempat. Menyadari
pentingnya meningkatkan Da’wah Islam, para pemuka masyarakat setempat satu
Lembaga dan sarana pendidikan yang permanen, sehingga memungkinkan putra-putri
mereka dapat belajar Agama yang lebih baik.
Upaya untuk niat
suci ini mendapat sambutan yang mengembirakan
dari masyarakat Cipinang Besar. Mereka berlomba-lomba untuk beramal, hal
ini mereka mewujudkan Madrasah yang masyarakat inginkan.
Pertama, pada
tanggal 11 Desember 1967, dua orang yang bertindak atas nama masyarakat
setempat, yaitu Bapak H. Isma’il Zakariah dan H. M. Yusuf Tahir secara resmi
menerima wakaf tanah seluas 200 M2 dari seorang Dermawan Islam Bapak H. M. Rasyid,
dan pada waktu yang sama menerima pula wakaf sebidang tanah seluas 250 M2 dari
seorang Dermawan Islam lainnya, yaitu Bapak H. Hanafiah. Kedua bidang tanah itu
terletak di wilayah Rt. 004/08 Kampung Besar Kelurahan Cipinang Besar.
Kedua, Untuk
mewujudkan satu sarana pendidikan diatas, tanah wakaf 450 M2 tersebut,
masyarakat setempat secara gotong royong selama lebih kurang dua tahun
menyelesaikan gedung sekolah yang cukup memadai. Gedung sekolah ini adalah
hasil Swadaya murni dari masyarakat. Bangunan yang sudah selesai tersebut belum
dapat dimanfaatkan sebagaimana mestinya, berhubung peralatan serta tenaga
pengajar yang diperlukan belum tersedia.
Menyadari
pentingnya segera diwujudkan Madrasah diatas bangunan yang telah tersedia,
sedangkan kemampuan untuk itu masih terbatas, maka pada tahun 1971 Panitia
Pembangunan Madrasah yang terdiri dari : Bapak H. Isma’il Zakariah, H.M. Yusuf
Thahir, Tabrani dan Akhyat, mengadakan kunjungan Kepada pengurus harian LPIAA
yang dalam kesempatan tersebut diwakili oleh Ustadz Drs. M. H. Syathiry Ahmad
dapat menerima keinginan Panitia. Sebagai tindak lanjutnya pada tanggal 1
Januari 1972, secara resmi dibuka Madrasah Ibtidaiyah yang berinduk kepada
Lembaga Pendidikan Islam Addiniyah Attahiriyah, dengan nama Madrasah Al-Ihsan
Attahiriyah. Dengan diresmikan cabang Attahiriyah III Cipinang Besar.
b. Pertumbuhan Attahiriyah Cabang Cipinang Besar.
1)
Kepengurusan
Awal berdirinya
hingga diresmikan menjadi Cabang Attahiriyah dan sampai tanggal 1988 ini,
kepengurusan Attahiriyah Cabang Cipinang Besar belum pernah mengalami
perubahan. Pimpinan Cabang tetap dipegang oleh Bapak H. Isma’il bersama Bapak
H. M. Yusuf Thahir sedangkan susunan personalia pengurus Cabang selengkapnya
adalah sebagai berikut :
Pemimpin Umum : K.H.M.
Thahir Rohily.
Drs. M.H. Syathiry Ahmad.
Pemimpin Harian : H.M.
Isma’il Zakariah
H.M. Yusuf Thahir
Kepala
Madrasah : H.
Mudzakir Yasin, BA
Wkl
Kep. Madrasah : Zufa HS,
BA
Tata
Usaha : M. Musyafa AR
2) Madarasah
Ibtidaiyah
Sebagaimana
telah dikemukakan terdahulu, bahwa Madrasah Al-Ihsan Attahiriyah secara resmi
dibuka pad tanggal 1 Januari 1972, dengan murid sebanyak 70 orang. Kurikulum
yang digunakan adalah 70% Agama dan 30% Umum. Langkah pertama yang dilakukan
Pimpinan LPIAA Pusat adalah mengangkat seorang Kepala Sekolah, yaitu Ustadz H.
Mudzakir Yasin, dengan tugas memimpin dan mengatur pelaksanaan proses belajar
mengajar agar dapat berjalan lancer. Tugas ini dapat dijalankan dengan baik,
sehingga Madrasah pun tampak mengalami kemajuaan.
Pada
tahun ajaran berikutnya, yaitu tahun ajaran 1983/1984, Madrasah Al-Ihsan
semakin mendapatkan simpati dari masyarakat. Hal ini dapat dilihat dari
meningkatnya kepercayaan masyarakat. Hal ini dapat dari meningkatkan
kepercayaan masyarakat untuk menitipkan putera-putrinya belajar di Madrasah ini
tahun ajaran 1983/1984 Madrasah Al-Ihsan Attahiriyah mendapat kepercayaan murid
baru sebanyak 152. Jumlah ini menunjukan perkembangan yang sangat
mengembirakan. Melihat sambutan masyarakat yang cukup mengembirakan, para wali
murid meminta agar pengelola Madrasah berkenan untuk membuka kelas belajar di
sore hari.
Keinginan
ini dapat terlaksana, sehingga sejak tahun 1983/1984, disamping murid Madrasah
yang belajar pagi hari, ada juga yang belajar
sore hari. Pagi hari dikhususkan untuk pelajar putera, sehingga siang hari
untuk pelajar puteri.
Untuk
murid yang belajar sore hari, pimpinan LPIAA menunjuk tiga orang guru wanita
untuk mengasuhnya, yaitu : Zulfa, Harisoh dan Umyanah.
Waktu
berjalan terus, Madrasah melepas 10 orang murid pertama yang menyelesaikan
pelajarannya, semua berjumlah 401orang. Ini berarti selama 13 tahun rata-rata
murid yang menyelesaikan sebanyak 31 orang.
Sampai
pada tahun ajaran 1987/1988 ini, Madrasah Al-Ihsan Attahiriyah tetap dipimpin
oleh Ustadz H. Mudzakir Yasin sebagai kepala sekolah dan Ibu Zulfa HS,BA sebagai
Wakil kepala sekolah,, dengan satu orang tenaga Tata Usaha serta 10 orang
tenaga pengajar.
Sedangkan
perkembangan murid lima tahun terakhir adalah sebagai berikut :
Data perkembangan murid Madrasah Al-Ihsan
Attahiriyah
Tahun 1983/1984 – 1987/1988
No
|
Tahun Ajaran
|
Jumlah Murid
|
|||||
I
|
II
|
III
|
IV
|
V
|
VI
|
||
1
|
1983-1984
|
62
|
51
|
47
|
46
|
49
|
45
|
2
|
1984-1985
|
64
|
61
|
58
|
52
|
31
|
30
|
3
|
1985-1986
|
53
|
49
|
43
|
40
|
55
|
40
|
4
|
1986-1987
|
50
|
48
|
42
|
37
|
37
|
37
|
5
|
1987-1988
|
44
|
44
|
44
|
44
|
43
|
43
|
J U M L A H
|
273
|
253
|
234
|
219
|
215
|
195
|
Sumber data : Madrasah Al-Ihsan Attahiriyah 1988
3) Hubungan dengan Pemerintah dan masyarakat.
Sesuai
dengan Fungsinya sebagai Lembaga Pendidikan dan Da’wah, Pimpinan Attahiriyah
Cabang Cipinang Besar maupun Kepala Sekolah dan para Guru, disamping terus
menerus mengadakan pembinaan kedalam, hubungan dengan pemerintah dan masyarakat
pun terus ditingkatkan. Hubungan dengan pemerintah setempat baik pemerintah
kelurahan maupun kecamatan terjalin cukup baik. Hal ini dapat dilihat dari
perhatian mereka terhadap kegiatan-kegiatan yang diadakan Madrasah dan dan para
pejabat tersebut selalu menyempatkan diri untuk hadir pada acara-acara yang
diselenggarakan oleh Madrasah.
Di
dalam organisasi KKM, salah seorang Attahiriyah duduk dalam pengurusan dan
Attahiriyah selalu ikut berpartisipasi secara aktif dalam setiap penataran yang
diadakan oleh KKM.
Para
murid pun selalu membina hubungan baik dengan masyarakat maupun Pemerintah. Hal
ini dilakukan melalui kegiatan Extra kurikuler.
Murid-murid
madrasah Al=Ihsan Attahiriyah ini telah mendapatkan reputasi cukup baik dalam
kegiatan-kegiatan yang diadakan, baik ditingkat Kecamatan maupun di Tingkat
Jakarta Timur.
Pertama
: Pernah meraih juara II tingkat kecamatan dalam MTQ, Senam, Cerdas cernat dan
Gerak Jalan.
Kedua
: Pernah Juara I dalam perlombaan Qosidah dan
pembacan Puisi.
Disamping
kegiatan-kegiatan diatas, Madrasah pun melaksanakan kegiatan Extra kurikuler
yang lain, seperti tahun 1948, mengikuti lomba pidato Madrasah Ibtidaiyah se
Jakarta Timur.
Tahun1985,
mengikuti lomba Adzan Madrasah Ibtidaiyah se Jakarta Timur.
Tahun
1986, mengikuti lomba puitisasi Ayat Al-Qur’an se Jakarta Timur.
Walaupun
perlombaan-perlombaan yang diikuti ini belum mencapai juara, namun hal ini
menunjukan partisipasi dalam semua kegiatan-kegiatan yang diadakan, khususnya
tingkat Ibtidaiyah.